L.M Baharuddin Korban Rekayasa Hukum ?
RAHA-Tensi politik di Kabupaten Muna mulai meninggi. Setidaknya ini telah dirasakan dr Laode Baharuddin M.Kes, salah satu kandidat yang bakal bertarung di Pilkada Muna mendatang. Baharuddin adalah kandidat calon yang memiliki massa pendukung riil di Muna. Namun (selengkapnya) karena dia diisukan terlibat dalam kasus sumbangan tak beralasan alias pungutan liar (pungli) yang dikenakan kepada staf dinas kesehatan, sehingga harus dimintai ketrangan oleh para pendekar hukum. Padahal, sumbangan tersebut sudah berjalan sebelum Baharuddin menjabat kepala dinas.
Akibatnya, massa pendukung dan simpatisan Baharuddin naik pitam, hingga mereka harus turun jalan berdemonstrasi. Kamis kemarin, ribuan masa yang menamakan diri barisan mahasiswa dan masyarakat anti mafia hukum melakukan aksi unjuk rasa di Kota Raha. Dalam aksinya, sepanjang jalan menuju Kejaksaan negri Raha para pendemo menyerukan agar dokter Baharuddin MKes, (Mantan Kadinkes Muna) dibebaskan dari rekayasa hukum yang mencoba menjeratnya.
"Pemeriksaan terhadap dokter Baharuddin adalah sebuah rekayasa hukum yang dianggap mencoba menjatuhkan citra dokter Baharuddin agar tidak dapat mencalonkan diri di pilkada Muna. ”Kami datang kesini agar kejaksaan menghentikan pemeriksaan terhadap dokter, karena Kajati telah memerintahkan agar kasus dokter dihentikan, namun kenapa kejaksaan kembali membuka kasus ini. Ini adalah sebuah rekayasa dan pasti ini ada apa-apanya," teriak Ihlas Muhammad yang tampilsebagai orator.
Selang beberapa lama melakukan orasi di hadapan Kejari Raha, massa memaksa masuk ke halaman kejaksaan. Aksi saling dorong pun tak terelakan dan massa berhasil menerobos masuk, walaupun area itu dijaga ketat polisi. "Jangan coba-coba lakukan pemeriksaan dokter sebelum lakukan perubahan," kata para demonstran. Massa juga menuding Juli Isnur SH sebagai dalang dari pemeriksaan baharuddin.
Karena teriakan massa menggangu jalannya pengambilan ketarangan, Baharuddin bersama penasehat hukumnya, Dahlan Moga SH, keluar menghampiri massa. "Tolong tahan dulu agar bisa saya bicara disini, didalam tidak kondusif, sehingga apa yang ditanyakan oleh pak jaksa saya kurang dengar, makanya saya minta agar tenang dulu agar saya dapat mendengarkan. Insyah Allah bisa selesai hari ini. Terima kasih atas dukunganya dan saya serahkan sepenuhnya kepada pengacara saya," kata Baharuddin yang didampingi Dahlan Moga SH.
Kuasa hukum Baharuddin mengatakan, pihaknya terus berupaya agar kliennya tidak terjerak hukum. "Saya coba jelaskan apa inti dari pemeriksaan, hari ini adalah hanya permintaan keterangan dalam rangka mengumpulkan data, kalau masalah ini dicoba untuk direkayasa, maka kami akan melaporkan masalah ini sampai ke Satgas Mafia Hukum di pusat,” ujar Dahlan Moga.
Pengacara Baharuddin juga mengancam melaporkan balik 22 staf kesehatan yang melaporkan dokter Baharuddin. “ Jaksa tidak punya hak untuk melakukan penyelidikan, yang mempunyai hak untuk melakukan hal itu adalah intelijen. Persoalan sumbangan - sumbangan yang terjadi selama dokter Baharuddin menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Muna sudah terjadi sebelum dokter Baharuddin menjabat,” kata Dahlan.
Menurutnya, tindakan tersebut bukanlah tindakan pemaksaan, tapi kerelaan dari semua PNS Dinkes. Pantauan koran ini, saat aksi unjuk rasa berlangsung, di ruangan Kasi Intel kejari Raha nampak terlihat Kasi Pidum, LM Nusrim SH, Kasi Pidsus Juli Isnur, dan Wakapolres Muna.
Saat demo berlangsung, permintaan keterangan terhadap dokter Baharudin juga dilaksanakan. Ketika dimintai keterangan, Baharuddin didampingi istrinya, Waode Faridah. Diluar ruangan kejaksaan, adik dokter Baharudin, Sitti Nur Laela, yang juga istri Bupati Muna Ir Ridwan nampak terlihat mengawal pendukung dokter.
Sementara salah seorang Lansia, Wa Ode Ifa ( 65) warga Kabangka yang juga turut hadir dalam aksi itu mengatakan, sangat mengenal keluarga dokter Baharuddin, bahwa turunan seorang raja tak ada yang mau melakukan pungli. Menurutnya, dokter Baharuddin sebelum Ir Ridwan menjabat Bupati Muna, dia (Baharuddin) tidak pernah melakukan korupsi atau pungli di Dinkes Muna.
“Dokter Baharuddin adalah salah satu figure yang bersih dari korupsi,” ucapnya. Sekedar diketahui, dalam aksi itu turut hadir pula Laode Rifai Pedansa dan ketua tim sukses dokter Baharuddin, Drs Zent Sparta Hadju mantan Asisten dua Pemkab Muna. "Saya hanya menangis karena sedih," kata Zent saat demo berlangsung, kemarin.
Laode Rifai, juga menghimbau kepada seluruh massa yang telah memadati halaman pekarangan kejaksaan. "Berikan kesempatan dokter memberikan keterangan dan kita mau lihat perkembangannya. Kita tunggu disini. Kalau toh ini ada apa-apanya, karena sebuah rekayasa, kita akan lawan. Apapun yang terjadi , "tegas Rifai.
ihh siapa bilang putra raja gak bisa pungli..emankx malaikat ya bung
BalasHapusmungkin anda benar..tapi sebaiknya jangan suka mencari kesalahan orang lain..itu dosa besar kalau dalam unsur fitnah..!! setiap manusia punya garis tangan dan nasib masing2" jangan pernah merasa iri kalau cuma menjatuhkan orang lain...ciptakan iklim sehat dalam berbagai aspek.
BalasHapusPUTRA RAJA MEMANG BISA PUNGLI, TAPI BUKAN PUTRA RAJA MUNA!!
BalasHapus