Indonesia Dan Malaysia

Dalam bersosialitas sering terjadi pertentangan. Komunikasi yang minim dilakukan oleh dua pihak dengan isi kepala, fikiran dan sifat watak yang berbeza pasti akan menimbulkan beza persepsi dan beza pandangan sehingga akan berakibat beza pula dalam bertindak.
Hal ini wajar terjadi dan merupakan sifat dari komunikasi itu sendiri dimana perbezaan justru membuat komunikasi menjadi lebih bervariasi dan bermakna. Dalam pandangan Islam-pun, seperti halnya Nabi Muhammad saw pernah ungkapkan, perbezaan adalah suatu rahmat.

Cuma bagaimana kita mengambil sikap terhadap perbezaan itulah yang menunjukan sikap dewasa kita dalam berfikir dan bertindak.Seperti halnya yang lagi ramai dibicarakan sekarang yaitu perseteruan antara Indonesia dan Malaysia yang dimulakan penganiayaan pengadil karate Indonesia oleh polis Malaysia. Meskipun sebenarnya peristiwa itu hanyalah sebagai puncak dari pelbagai kes yang terjadi seperti penganiayaan tenaga kerja Indonesia, persengketaan wilayah dan sejarah antara kedua Negara rumpun Melayu yang pernah nyaris menimbulkan “perang saudara”.

Dalam masalah ini sebenarnya kebijaksanaan dan kedewasaan kedua pihak bila ditempatkan pada posisi yang tepat akan meredakan dan menghentikan pertikaian yang terjadi. Landasan sikap saling bersaudara, kesetaraan tingkat yang meniadakan pengakuan satu Negara lebih tinggi kedudukannya dari yang lain serta sikap bersahabat dan mengutamakan kedamaian dan keselamatan bersama, merupakan dasar yang akan meredam semua perbezaan. "Sebuah kata maaf yang sulit "Memberi dan menerima, meminta dan memberi adalah hubungan sebab akibat.

Kerana terjadinya sesuatu maka pihak pertama meminta dan pihak kedua memberi. Dalam hubungan yang berlangsung lama masing-masing pihak tentu tidak akan ada dalam satu suasana secara terus menerus. Ertinya pihak satu tidak mungkin menjadi pihak pemberi terus atau penerima selamanya, melainkan mesti pernah menjadi pihak pemberi atau pihak penerima. Berbuat salah baik disengaja maupun tidak adalah sangat manusiawi.

Siapakah di dunia ini yang tidak pernah melakukan salah, sedangkan nabi yang oleh Allah dijaga dari berbuat dosa saja pernah melakukan kesalahan. Apalagi kita manusia sebagai makhluk biasa tentu setiap saat sangat mungkin melakukan kesalahan."Memberi maaf adalah suatu sikap yang baik. Meminta maafpun merupakan sikap terpuji.

Memang bila rasa tinggi hati dan sedikit kesombongan merasuk dalam perasaan, meminta maaf adalah sesuatu hal yang sulit dilakukan. Sebab adakalanya mengaku salah merupakan hal yang pantang dilakukan karena dianggap sebagai hal yang merendahkan diri sendiri. Padahal tidak. Justru dengan mengakui diri salah dan kemudian meminta maaf adalah tindakan yang bijaksana dan menunjukan kematangan jiwa.

Pertaruhan hubungan baik
Bila dalam bersosialitas tercipta situasi yang baik dimana timbul kesedaran bahwa dalam medan pergaulan pasti sering timbul perbezaan pendapat dan pertentangan dan kemudian dari kesedaran tersebut kemudian tercetus sikap saling memaafkan, maka alangkah indahnya dunia ini.
Tentu saja bila kata maaf bukan hanya terucap di bibir melainkan sampai merasuk ke dalam hati berupa sikap untuk sentiasa memperbaiki diri dan melakukan upaya yang berkesinambungan.Buat apa kita mempertahankan sikap yang “pantang menyerah” untuk saling memaafkan, bila yang kita pertaruhkan adalah hubungan kita dengan sesama saudara. Buat apa rasa kebanggaan diri berkibar sementara saudaranya terkapai kapai. Hidup saling pengertian dan saling kasih sayang, apakah itu bukan lebih indah dari pada menang sendiri,

Kes (maaf)Indonesia dan Malaysia yang sudah selesai dengan permintaan maaf PM Malaysia, memberi pelajaran kepada kita bahwa dalam berkomunikasi dan sosialitas, saling pengertian dan saling menghargai adalah merupakan kunci dari terjalinnya hubungan yang erat penuh kasih sayang.

Apalagi Indonesia dan Malaysia adalah bangsa yang serumpun, bangsa melayu. Sedangkan dalam Islam-pun telah ditegaskan bahwa sesama muslilm adalah bersaudara dan kita harus saling menyayangi sesama kita.

Jadi masalah perseteruan semakin menjadi dengan ulah penulis penulis blog yang seenaknya menulis,alias mangsa provokator,bagi blogger yang matang,dewasa dan cintakan kedamaian...CONGRATS'anda adalah pemenang secara rasa Nasional untuk Negara Anda,seorang patriotik adalah perjuangan kedamaian,sebab zaman bukan lagi era ganyang,bukan era gerylia,atau era gurkha,kita memang wajib meneruskan cita cita pejuang bangsa kita, dari Hang Tuah, Panglima Bentan,Tunku Abdul Rahman, Soekarno Gajah Mada,Diponegoro, tapi mereka bukan bercita cita untuk perang...mereka pejuang yang bercita cita untuk perdamaian..untuk damai dan merdeka,,bukan untuk mencipta sengketa,,cuba fikirkan..dimana letak anda sebagai seorang yang memiliki rasa nasionalis terhadap Negara yang anda kasihi.

Bukankah begitu saudaraku ! yang di Indonesia dan Malaysia ?

Komentar

  1. Kita memang bersaudara.Kekadang kita terlalu sensitif dengan perasaan.Sekiranya ada kesalahan ...buang yang keruh dan ambil yang jernih.SALAM PERSAUDARAAN

    BalasHapus

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan jangan sampai terjerat dengan undang-undang UUITE

Postingan populer dari blog ini

Cara Hack Chip Poker Terbaru

Sejarah Negeri Wuna

RUMAH BUDAYA SULAWESI TENGGARA