Pendidikan Kewiraswastaan

Pendidikan kewiraswastaan adalah pendidikan yang bertujuan untuk menempa bangsa indonesia sesuai dengan kepribadian Indonesia berdasarkan Pancasila”. Berdasarkan pendapat tersebut berwirausaha akan mampu mengangkat martabat bangsa, meningkatkan kualitas pribadi manusia, yang memiliki moral, sikap mental kepekaan terhadap lingkungan serta keterampilan dan kemampuan yang tinggi.

Pendidikan yang berkualitas menuntut seorang pendidik yang profesional, yang dapat memotivasi peserta didik untuk belajar sehingga terjadi perubahan ke arah yang positif, ke arah yang lebih baik, maju berkembang, cerdas, terampil. Profesional pendidik dapat ditumbuh kembangkan antara lain melalui pemahaman dan penguasaan serta implementasi kewiraswastaan.

Jiwa kewiraswastaan akan memotivasi seseorang untuk meraih kemajuan yang di antaranya kemajuan untuk mencapai keberhasilan sebagai seorang pendidik, yang dapat dilihat indikatornya dari hasil belajar para peserta didiknya baik diakhir pembelajaran, akhir semester, maupun setelah mereka lulus atau bekerja pada bidangnya.

Sempitnya lapangan pekerjaan disatu sisi, disisi lain jumlah pencari kerja yang terus bertambah menyebabkan jumlah pengangguran tiap tahun bertambah besar. Data terakhir 20% dari jumlah penduduk atau lebih kurang 43 juta jiwa tidak mendapat pekerjaan alias menganggur. Pengangguran yang begitu besar bila tidak dicarikan solusinya tentu akan berdampak buruk bagi perekonomian dan imbasnya adalah masalah masalah kerawanan sosial dan budaya.

Perlu pemikiran pemikiran kritis dan cepat untuk mengatasi masalah pengangguran, tidak hanya menggantungkan dari pemerintah atau investasi asing. Karena semakin besar ketergantungan para pencari kerja terhadap pemerintah serta masuknya investasi asing akan menambah ketidak berdayaan Bangsa dan Negara dalam mengatasi problem pencari pekerja.

Semakin bertambahnya lulusan baik dari tingkat SLTA, sampai Perguruan Tinggi belum lagi ketidak sesuaian dengan bidang yang ditekuninya akan bertambah panjang sederatan masalah pengangguran, akibat lebih lanjut semakin banyak lulusan yang tidak mendapatkan kesempatan pekerjaan.. Dengan demikian solusi yang diperlukan adalah keberanian untuk berusaha mandiri tanpa ketergantungan dari pemerintah atau tidak hanya mengandalkan investasi asing yang masuk.

Pemikiran ini dilandasi upaya memecahkan problem lapangan pekerjaan yang sampai saat ini belum ada tanda tanda akan terselesaikan. Hal ini disebabkan masih lemahnya sektor riil untuk bergerak, serta masih sedikitnya investasi asing yang masuk untuk memecahkan lapangan pekerjaan. Perlu adanya upaya mendasar sehingga anak didik dan lulusan perlu di bekali dengan ketrampilan ketrampilan teknis pragmatis agar mmpu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri tanpa tergantung dari pihak lain.

Pendidikan Kewiraswastaan melahirkan ketrampilan berpikir kreatif
Manusia berwirausaha memiliki jiwa entrepreneurship, jiwa entrepneurship didukung cara berpikir kreatif. Pemikiran kreatif didukung dua hal yaitu pengerahan daya imajinasi dan proses berpikir ilmiah. Apabila kita mencampurkan daya imajinasi dan berpikir ilmiah maka dimungkinkan berpikir kreatif. Dengan pemikiran kreatif dapat memecahkan berbagai macam masalah.

Manusia yang optimis memiliki daya imaginatif positif yang menolong pemikiran kreatif, sehingga cita cita, tujuan, masalah kehidupan serta pengalaman dapat merangsang jiwa untuk berpikir kreatif. Potensi kreativitas tidak sepenuhnya tergantung pada pendidikan formal.

Penelitian dari Harvad University terhadap para lulusannya menunjukkan bahwa 85% penentu kesuksesan dari para lulusannya adalah sikap mental, yang saat ini dikenal dengan EQ dan ESQ.
Sikap mental yang dimaksud adalah kreatif, berpikir positif, jujur mampu bekerja dalam tim, mampu memimpin, serta mampu berempati terhadap orang lain. Sementara faktor keahlian teknis yang diperoleh pendidikan formal hanya 15% saja yang berperan menunjang kesuksesan.

Kesalahan umum mereka yang bersekolah kemudian sulit kerja ataupun merasa gagal dengan sekolahnya adalah mereka tidak memiliki mimpi besar (visi) dan tujuan hidup (misi) yang jelas yang sesuai dengan potensi diri, minat dan bakatnya akan maksud sebenarnya mengapa mereka harus bersekolah.

Indikasi ini dapat dijelaskan dari ketidak jelasan Visi Misi, sehingga pada saat Kuliah tidak mampu menjawab pertanyaan ” Mengapa anda memilih kuliah di jurusan tersebut”? ” Apa Topik tugas akhir yang akan direncanakan”? ” Apa rencana satu tahun kedepan setelah lulus”?

Hukum alam berlaku bahwa mereka yang memiliki Visi, Misi yang jelas dalam hidup akan berhasil, tidak memandang apakah dia berpendidikan atau tidak. Hukum alam juga menunjukkan probabilitas kesuksesan yang lebih besar ada pada mereka yang berpendidikan, kreatif, memiliki visi, misi yang jelas daripada yang tidak berpendidikan.”Pendidikan dibuat untuk mendapatkan pengetahuan dan pengetahuan harus diterapkan. Hanya orang yang kreatif yang mampu menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam pendidikan ”.
Bertolak dari uraian di atas keterampilan berpikir kreatif membutuhkan dua hal:
1. daya imajinasi yang menunjang proses berpikir dan 2. cara berpikir ilmiah.

Pendidikan Kewiraswastaan Membentuk Ketrampilan dalam Pembuatan Keputusan
Keputusan merupakan hasil dari suatu penilaian, hasilnya adalah pemilihan alaternatif-alternatif. Keputusan jarang antara benar dan salah setiap pemilihan cenderung mendekati antara benar dan kemungkinan salah. Kebanyakan keputusan bertolak dari fakta, namun orang kreatif mengambil keputusan bertitik tolak dari pendapat. Keputusan mengenai masalah yang kongkrit tidak begitu sulit untuk diambil. Pertimbangan yang ada berkisar pada masalah bertindak atau tidak bertindak dengan mempertimbangkan untung rugi tindakannya.

Hal yang penting di dalam melakukan keputusan jangan bertindak setengah setengah karena pembuat keputusan yang efektif harusnya bertindak atau tidak bertindak sama sekali.

Selanjutnya setelah keputusan siap dibuat, semua dipertimbangkan dengan masak , semua alternatif dijajagi, segala resiko untung rugi diperhitungkan , hal yang harus dibangkitkan dari dalam adalah keberanian dan penilaian. Jadi keputusan tidak semata mata berdasarkan keinginan dan selera atau subyektivitas pembuat keputusan. Pembuat keputusan harus mampu bertindak cepat terlepas dari rasa suka, atau tidak suka. Pemimpin tidak dipercaya untuk mengerjakan sesuatu yang disukainya sendiri, melainkan dipercaya untuk dapat menyelesaikan sesuatu secara obyektif . Pemimpin harus mampu membuat keputusan dan bertindak efektif. Dengan demikian agar keputusan menjadi efektif perlu memiliki keterampilan penunjang.

Pendidikan Kewiraswastaan Mengasah Ketrampilan dalam Kepemimpinan.
Dengan kemauan yang kuat, mau belajar keras dan konsisten orang akan memiliki keterampilan memimpin diri sendiri. Seseorang akan mampu mengendalikan keinginan kemauannya kearah tercapainya tujuan hidup pribadinya. Keterampilan ini tidak dapat diperoleh dengan sendirinya tanpa adanya usaha. Keterampilan memimpin diri sendiri dapat dilakukan dengan jalan latihan dan praktek, terutamam membina kepribadian yang kuat. Prinsip keterampilan memimpin diri sendiri yaitu:

1. Mengenal diri sendiri.
2. Melatih kemauan.
3. Melatih disiplin diri sendiri.

Ketiga hal tersebut ditambah sikap mental wiraswasta akan mampu memimpin orang lain. Manusia wiraswasta tidak akan selamanya mampu melakukan semuanya sendirian karena permasalahan yang timbul disekitar lingkungannya. Untuk itu manusia wiraswasta harus hidup bersama dan bekerjasama dengan orang lain. Dari interaksi dengan individu dan kelompok yamg lain memnyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku individu atau kelompok sehingga disebut kepemimpinan. Kepemimpinan adalah kualitas tingkah laku seseorang yang mempengaruhi tingkah laku sehingga mempengaruhi tingkah laku orang lain atau kelompok sehingga bergerak tercapainya tujuan bersama.

Pendidikan Kewiraswastaan Memantapkan Ketrampilan manajerial
Selain sebagai pemimpin adalah sebagai manajer yang mampu mengelola segenap sumber, baik sumber material maupun sumber personal untuk mencapai sukses hidup. Keterampilan seorang manajer mencakup terampil dalam perencanaan, terampil dalam pengorganisasian, mampu memberikan dorongan atau motivasi kepada orang lain, mampu mengkoordinir pelaksanaan, mampu melakukan pengawasan serta mampu mengadakan penilaian terus menerus dan yang terpenting adalah keterampilan bergaul dengan manusia lainnya.

Pendidikan Kewiraswastaan Membentuk Calon Manusia Unggul
Calon manusia unggul membutuhkan peningkatan kecerdasan dari segala bidang. Energi, intelek, dan kehormatan/kebanggan diri ini yang membuat Manusia Unggul. Hal yang baik yang dimiliki manusia unggul adalah :

1. Mendisiplinkan diri
2. Berbuat keras terhadap diri sendiri
3. Manusia yang tidak ingin jadi komponen masa
4. Berhentilah memanjakan diri sendiri
5. Harus mempunyai tujuan yang baik.

Manusia Unggul tidak lahir oleh alam, melainkan proses biologi yang tidak adil terhadap individu-individu yang luar biasa. Alam sangat kejam pada produknya yang paling baik, alam lebih mencintai dan melindungi manusia yang sedang-sedang saja. Manusia Unggul dapat hidup dan bertahan hanya melalui seleksi manusia, melalui perbaikan kecerdasan dan pendidikan yang meningkatkan derajat dan keagungan individu-individu.

Generasi muda sebagai pewaris cita-cita kemerdekaan bangsanya, mempunyai tanggung jawab yang sangat besar terhadap masa depan dan kelangsungan perjuanagan untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Oleh karena itu Pendidikan Kewiraswastaan sangat bermakna untuk membina kader-kader usahawan tidak saja diharapkan menjadi pengusaha nasional yang tangguh tetapi juga menjadi pengusaha yang berwawasan kebangsaan dan memiliki kepedulian terhadap tuntutan nurani rakyat.

Kunci sukses seorang yang wirausaha adalah melihat segala sesuatu sebagai kemungkinan di saat orang lain melihatnya sebagai kemustahilan.. Sukses dipengaruhi oleh dengan siapa kita bergaul. Bergaulah dengan orang yang berpikir positif dan memiliki gagasan besar, maka pikiran dan perilaku anda akan terinduksi untuk maju. Di dunia ini hanya ada dua kualitas efisiensi tinggi dan efisiensi rendah dan hanya ada dua macam orang, orang yang efisien dan orang yang tidak efisien. Tabur lebih banyak lagi, maka anda akan menuai hasil jauh lebih banyak dalam waktu singkat.Jadikankanlah anda adalah anda yang anda pikirkan dan anda adalah yang anda harapkan.

Komentar

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan sopan jangan sampai terjerat dengan undang-undang UUITE

Postingan populer dari blog ini

Cara Hack Chip Poker Terbaru

RUMAH BUDAYA SULAWESI TENGGARA

Sejarah Negeri Wuna