Kitab Dusta Dari Surga Buku 1
Farisi adalah seorang pengembara kehidupan dengan tujuan mereguk manisnya cinta pada dzat maha tak tercepai, yaitu tuhan. Suatu hari dalam pengembaraannya, dimana ia telah menemukan sebuah kecintaan yang teramat besar kepada tuhannya, bahkan ia telah mencapai fase "peleburan diri" dengan tuhannya. Malaikat izrail datang pada farisi untuk mencabut nyawanya. Detik itu juga jiwanya terlepas dari raganya. Terbang menuju alam barzah sebagai tempat hidup bagi para ruh. Disana ia menunggu sebuah masa dimana ia akan dibangkitkan bersama seluruh maniusia, setelah israfil meniup terompetnya. Agak lama ia menunggu masa tersebut, namun akhirnya waktu yang ditunggunya itu datang juga. Hari itu manusia berada dalam dua keadaan yang begitu berbeda, yang satu dalam keadaan yang mulia, sedang yang lain dalam keadaan yang mengenaskan. Tapi, ketika itu mereka semua hanya menunggu satu saat, yaitu saat dimana mereka akan diadili seadil-adilnya, untuk menentukan tempat yang pantas bagi mereka, surga atau nerakakah? Beberapa saat kemudian setelah nabi Muhmmad memohon waktu peradilan dipercepat, waktu itupun datang dan menempatkan manusia pada posisinya masing-masing, berdasarkan amal perbuatannya didunia. farisi sendiri, hari itu masuk dalam golongan masyarakat surga. Namun ketika ia berada disurga, yang merupakan tempat penuh kemewahan dan kesejahteraan. Justru ia tak mendapatkan ketentraman, tetapi hanyalah sebuah kegelisahan yang mencekam hinggap dalam hatinya, yang telah dipenuhi dengan kecintaan pada ilahi. Bagimana tidak? Didunia ia berusaha untuk membunuh nafsunya, namun disurga ia malah disuruh untuk menghidupkannya dengan adanya fasilitas-fasilitas, seperti bidadari yang tak ubahnya seperti wanita malam. Farisi merasa asing dengan kehidupan barunya yanga abadi itu. kehidupan yang penuh nafsu, suatu hal yang paling dibenci farisi seumur hidupnya, karena nafsu akan mengahancurkan kecintaannya pada tuhan. Kini terlintas dibenaknya untuk kembali didunia, dimana ia bisa kembali kemedan perang untuk melawan nafsunya, sehingga ia bisa terlelap dalam kecintaan terhadap tuhannya. Namun, tatkala ia meminta bantuan agar dimohonkan keinginanya pada tuhan terhadap seluruh nabi, jawabannya selalu tidakmungkin. Padahal,nabi-nabi pernah bersabda bahwasannya disurga seluruh keinginan dapat dikabulkan. Tapi sampai detik itu farisi tak pernah menemukan bukti nyata dari sabda tersebut. Farisispun bergulat dalam kegelisahan yang tak berujung. Itulah sepenggal kisah farisi dalam buku Aguk Irawan yang pasti akan menghipnotis setiap pembacanya. ingin tahu kisah farisi selengapnya silahkan membacanya
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan jangan sampai terjerat dengan undang-undang UUITE